ANALISIS BCG MATRIX



BOSTON CONSULTING GROUP MATRIX

Metode BCG Matrik adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 awal. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar, maka nama "pertumbuhan-berbagi". Pasar pertumbuhan berfungsi sebagai proxy untuk daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif berfungsi sebagai proxy untuk keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks sehingga peta posisi unit bisnis dalam dua faktor penentu penting dari profitabilitas.

Kerangka kerja ini mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan generasi kas. Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman; meningkatkan pangsa pasar relatif menyiratkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas. Dengan demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi generasi kas dan konsumsi kas.

Henderson beralasan bahwa uang yang diperlukan oleh unit bisnis yang berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada tahap lebih dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya. Dari alasan ini, BCG Growth-Share Matrix lahir.

Empat kategori tersebut adalah :
  1. Dog (Anjing) - Anjing memiliki pangsa pasar rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau mengkonsumsi sejumlah besar uang tunai. Namun, anjing adalah kas perangkap karena uang diikat dalam bisnis yang kurang potensial. usaha tersebut adalah kandidat untuk divestasi.
  2. Question Mark (Pertanyaan Mark) - tanda Pertanyaan yang berkembang pesat dan dengan demikian mengkonsumsi uang dalam jumlah besar, tetapi karena mereka memiliki saham pasar yang rendah mereka tidak menghasilkan uang banyak. Hasilnya adalah konsumsi bersih kas besar. Sebuah tanda tanya (juga dikenal sebagai anak bermasalah "") memiliki potensi untuk mendapatkan pangsa pasar dan menjadi bintang, dan akhirnya sapi kas ketika pertumbuhan pasar melambat. Jika tanda tanya tidak berhasil menjadi pemimpin pasar, mungkin tahun kemudian setelah konsumsi tunai itu akan berubah menjadi seekor anjing ketika pertumbuhan pasar menurun. Pertanyaan tanda harus dianalisa dengan hati-hati untuk menentukan apakah mereka patut investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pangsa pasar.
  3.  Star (Bintang) - Bintang menghasilkan uang dalam jumlah besar karena pangsa pasar yang kuat relatif mereka, tetapi juga mengkonsumsi uang dalam jumlah besar karena laju pertumbuhan yang tinggi sehingga tunai di setiap arah sekitar jala keluar. Jika bintang bisa mempertahankan pangsa pasar yang besar, ia akan menjadi sapi kas ketika penurunan tingkat pertumbuhan pasar. Portofolio perusahaan terdiversifikasi harus selalu memiliki bintang-bintang yang akan menjadi sapi perah generasi berikutnya dan memastikan kas masa depan.
  4. Cash Cow (Kas sapi) - Sebagai pemimpin di pasar yang matang, sapi kas menunjukkan laba atas aset yang lebih besar daripada tingkat pertumbuhan pasar, dan dengan demikian menghasilkan uang lebih dari yang mereka konsumsi. unit usaha tersebut harus "diperah", penggalian keuntungan dan investasi sebagai kas sesedikit mungkin. sapi Kas memberikan uang tunai yang diperlukan untuk mengubah tanda tanya menjadi pemimpin pasar, untuk menutupi biaya administrasi perusahaan, untuk mendanai penelitian dan pengembangan, untuk layanan utang perusahaan, dan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Karena sapi kas menghasilkan arus kas yang relatif stabil, nilainya dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang memadai dengan menghitung nilai sekarang dari aliran kas dengan menggunakan analisis discounted cash flow.

Berdasarkan model matriks pertumbuhan-saham, sebagai suatu industri dewasa dan penurunan laju pertumbuhan, sebuah unit usaha akan menjadi baik sapi tunai atau anjing, ditentukan oleh apakah ia telah menjadi pemimpin pasar selama periode pertumbuhan yang tinggi.
Meskipun awalnya dikembangkan sebagai model untuk alokasi sumber daya di antara berbagai unit bisnis di korporasi, pertumbuhan-saham matriks juga dapat digunakan untuk alokasi sumber daya antara produk-produk dalam suatu unit usaha. kesederhanaan adalah kekuatan - posisi relatif dari seluruh portofolio bisnis perusahaan dapat ditampilkan dalam satu diagram.
Keterbatasan Pertumbuhan-saham matriks dulu digunakan secara luas, tetapi sejak memudar dari popularitas sebagai model yang lebih komprehensif yang telah dikembangkan. Beberapa kelemahan adalah:

Ø  tingkat pertumbuhan pasar adalah hanya salah satu faktor dalam daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif hanya satu faktor dalam keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks mengabaikan faktor lain di kedua faktor penentu penting dari profitabilitas.
Ø  Kerangka kerja ini mengasumsikan bahwa setiap unit bisnis independen dari yang lain. Dalam beberapa kasus, sebuah unit bisnis yang merupakan anjing "" dapat membantu unit usaha lain mendapatkan keuntungan kompetitif.
Ø  Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi pasar. Sebuah unit usaha dapat mendominasi ceruk kecil, tetapi memiliki pangsa pasar yang sangat rendah dalam industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi pasar dapat membuat perbedaan antara anjing dan sapi kas.

Sementara pentingnya telah berkurang, matriks BCG masih bisa digunakan sebagai alat sederhana untuk melihat portofolio bisnis korporasi sekilas, dan dapat berfungsi sebagai titik awal untuk mendiskusikan alokasi sumber daya antara unit-unit bisnis strategis.

Sumber : Carl W. Stern, George Stalk - Perspectives on Strategy from The Boston Consulting Group. (Google search)

TIPS DAN TRIK CARA BELAJAR YANG BAIK



Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian Bagi Mahasiswa

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di kampus ketika jam kuliah sedang berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Dosen. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa tugas dari Dosen. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian :

1.              Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas mata kuliah yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan dosen maupun belum dijelaskan oleh dosen.

2.              Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran

Bagian-bagian penting dari mata kuliah sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3.              Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan untuk mendapatkan nilai yang paling tinngi, jika pencapaian nilai yang di peroleh masih dibawah rata-rata. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata kuliah yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4.              Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5.              Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada dosen atau teman. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.

6.              Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang dosen jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu mata kuliah maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7.              Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh mahasiswa yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan.

8.              Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan dosen atau pengawas ujian dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.


Tips Belajar Ala TAZEBs

Pertama : Niat dan Berdoa.

Kalau tidak ada niat, belajar sekeras apapun tidak ada gunanya. Berdoalah kepada Tuhan agar proses belajar dapat dimudahkan oleh-Nya.

Kedua : Membaca.

Anda harus betah dalam membaca karena dengan membaca, wawasan kita bertambah.

Ketiga : Lengkapi kegiatan membaca dengan mendengar dan memperhatikan.

Ini juga salah satu cara belajar yang enak, karena sudah ada tutor / orang yang memberi penjelasan.

Keempat : Rutin.

Jangan bosan mengulang apa yang baru saja dipelajari, sehingga diharapkan hal yang dipelajari lebih awet di otak.

Kelima : Jangan malu bertanya.

Pepatah mengatakan “malu bertanya, sesat di jalan”.

Keenam : Berani mencoba.

Cobalah praktekkan apa yang baru Anda pelajari bila memungkinkan.

Ketujuh : Sabar.

Bersabarlah dalam mempelajari sesuatu, karena tidak ada yang bersifat instan. Tidak mungkin orang melakukan copy paste isi otak, atau copy paste isi buku ke dalam otak kita.

Kedelapan : Berbagi.

Setelah Anda berhasil memahami apa yang Anda pelajari, ilmu tersebut jangan disimpan saja, namun berbagilah ilmu dengna sesama. Bila Anda punya blog, tulis hal tersebut, jangan sungkan dan jangan takut “dicela” orang. Karena memang tidak sedikit orang yang sudah merasa bisa dan lebih baik daripada kita, kemudian menyindir, bahkan mencela kita.

Kesembilan : Jujur
            Jujur membuat setiap orang menjadi lebih baik.

Terakhir : Bersyukur.

Bersyukurlah atas apa yang baru saja Anda dapatkan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

BEDAH ARTIKEL PT KAI PERSERO



PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 13/1992 yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api di Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2008 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pemisahan Divisi Jabotabek menjadi PT Kereta Api Jabotabek untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Pemberlakuan UU Perkeretaapian No. 23/2007 secara hukum mengakhiri monopoli PT Kereta Api (Persero) dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia.

Sejarah Singkat
Perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari sejarah perkeretaapian Indonesia. Sejarah bermula ketika NISM, perusahaan kereta api swasta dari Belanda di tahun 1864 membangun rel kereta api sepanjang 26 km pada lintas Kemijen – Tanggung yang merupakan rel kereta api pertama di Indonesia. Sejak dikeluarkannya UU pembuatan jalan rel oleh pemerintah Hindia Belanda, pembangunan jalur rel berkembang tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatera bahkan Sulawesi.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari Jepang. Pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia sehingga Jepang sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Nama DKARI kemudian diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Nama itu diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tanggal 15 September 1971. Pada tanggal 2 Januari 1991, nama PJKA secara resmi diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan semenjak tanggal 1 Juni 1999 diubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai sekarang.

Visi dan Misi PT KAI
Perubahan besar yang ditandai oleh revolusi teknologi informasi, dengana adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan transportasi menyebabkan pelanggan semakin banyk pilihan dan sangat sulit dipuaskan.
Maka dari itu PT KAI mempunyai visi sebagai penyedia jasa Kereta Api yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. Sedangkan misi dari PT KAI adalah menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

Strategi PT KAI
Kebutuhan dan keinginan masyarakat atas pelayanan transportasi dewasa ini semakin tinggi dan memuntut pelayanan lebih baik. Untuk memenuhinya, management style yang diterapkan adalah “Jazz Leadership”.
Agar PT KAI menjadi besar diterapkan efisiensi dan efektivitas anggaran. Sedangkan untuk memenangkan persaingan dari para kompetitor ditempuh penetapan target pasar, positioning produk dan penentuan segmen pasar.

Sasaran, strategi, dan langkah
Sasarannya adalah menjadikan Kereta Api sebagai alat transportasi yang handal dan dipercaya sehingga menjadi alternatif utama untuk transportasi, khususnya di Pulau Jawa.
Strategi yang diterapkan dan target pasar yang dibidik adalah menciptakan nilai dengan memperhatikan variabel psikografi dan variabel perilaku. PT KAI membagi segmen pasar ke dalam beberapa tingkatan.

Contoh Strategi Pemasaran PT KAI
Salah satunya yaitu dengan melakukan peluncuran berbagai produk berbrand Argo, PT. Kereta Api (Persero) telah mulai membuat deskripsi yang nyata mengenai strategi dan taktik pemasaran yang dilakukannya terhadap pasar potensial golongan mengengah ke atas. Deskripsi strategi pemasaran tersebut dilakukan secara komprehensif (strategi brand), buakan strategi per produk.
Strategi peluncuran produk Argo didasari adanya sasaran perusahaan yang akan membawa kereta api sebagai moda transportasi yang handal dan dipercaya oleh masyarakat dengan kualitas pelayanan yang tinggi dan menjadi alternatif utama sarana transportasi, khususnya di Wilayah Jawa.
Terkecuali itu, perusahaan ingin pula mengubah image masyarakat terhadap moda kereta api dan PT. Kereta Api (Persero) sebagai badan usaha yang dulu dikenal sebagai perusahaan yang hanya berorientasi bagaimana dapat mengoperasikan sarana yang ada untuk mengangkut penumpang dan barang menjadi perusahaan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, tentu saja dengan penyediaan jasa transportasi yang berkualitas dan terpercaya.
Segmenting yang mendasari peluncuran produk Argo dilakukan dengan mengklasifikasikan pelanggan dalam beberapa tingkatan nilai (value):
·        Gateway value, konsumen yang menggunakan jasa kereta api hanya mendasarkan kepada fungisnya sebagai alat transportasi.
·        Competitive value, disamping mempertimbangkan fungsi utama sebagai alat transportasi, pelanggan mempertimbangkan pula faktor tingkat kenyamanan dan pelayanan yang dibandingkat terhadap moda pesaing.
·        Ultimate value, pelanggan tidak sekedar menuntut fungsi dan perbandingan, melainkan juga pertimbangan-pertimbangan psikologis yang tidak dapat diukur batasnya, misalnya gengsi, prestise dan kepuasan.
Pasar sasaran yang dipilih adalah pelanggan yang tidak hanya sekedar menuntut fungsi utama kereta api, akan tetapi juga pertimbangan-pertimbangan psikologis (ultimate value), atau tepatnya pemerjalan eksekutif tidak akan kehilangan prestise walau tidak naik pesawat maupun pemerjalan non eksekutif yang ingin naik kelas sosialnya tanpa harus naik pesawat.
Positioning dilakukan dengan mempersepsikan produk argo sebagai moda transportasi kereta api yang terbaik, prestise, nyaman, cepat, untuk masing-masing kelas dan koridornya.


Realisasi visi, misi, dan strategi PT KAI ke dalam bidang sistem manajemen kualitas pelayanan
Bukan suatu kondisi yang mudah untuk meningkatkan pelayanan PT KAI, di tengah banyaknya persoalan teknis maupun klasik yang menggayuti satu-satunya pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini. Terlebih lagi selama ini, jajaran PT KAI baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya sudah terbiasa dengan layanan apa adanya karena memang tidak ada saingan.
Banyak sekali kendala yang terjadi di dalam dunia perkeretaapian di Indonesia, yang bila dinilai kendala yang dihadapi PT KAI secara umum adalah sebagai berikut :
  • Secara finansial masih kurang baik dikarenakan PT KAI masih menjalankan Public Service Obligation (PSO) yang melayani masyarakat sebagai angkutan massal dengan tarif yang relatif rendah dan tidak komersial. Di lain pihak pengusahaan kereta api merupakan usaha padat modal dimana sebagian besar digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana (lokomotif dan gerbong) maupun pengadaan dan pemeliharaan prasarana (rel, jembatan dan sinyal). Namun demikian PT KAI diminta untuk meningkatkan kapasitas angkutan, keselamatan dan kualitas pelayanannya.
  • Kondisi prasarana kereta api (rel, jembatan dan sinyal) yang sudah tua dan kurang terpelihara dengan baik dikarenakan keterbatasan dana pemerintah, karena masalah prasarana tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah.
  • Kondisi sarana kereta api (Iokomotif dan gerbong) sebagian besar sudah tua (tidak efisien), karena keterbatasan dana PT KAI untuk melakukan replacement. Di lain pihak bisnis perkeretaapian juga belum efektif sehingga tidak menarik bagi perbankan untuk menyalurkan pinjaman investasi.
  • Disiplin masyarakat pengguna jasa kereta api yang tidak mendukung PT KAI dalam metakukan perawatan sarana dan prasarana, yang mengakibatkan angkutan kereta api menjadi kurang nyaman dan kurang aman bagi para pengguna jasa kereta api.
  • Rendahnya kemampuan ekonami masyarakat yang selama ini menggunakan jasa angkutan kereta api sehingga tarif kereta api belum dapat menutupi biaya.


Dalam pembinaan dan pengelolaan usaha PT KAI, ada beberapa strategi yang dilakukan, antara lain:
  • Peningkatan efisiensi melalui cost cutting program (program pengurangan biaya) dan cost reduction program (efisien biaya). Cost cutting program harus dilihat dalam sebuah pemikiran yang tepat, yaitu efisiensi yang tidak mengorbankan produktivitas serta efektivitas sebuah program.
  • Taat azas dalam pencatatan pendapatan perusahaan untuk menghilangkan kebocoran penerimaan dan melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan penumpang tanpa tiket.
  • Penetrasi pasar melalui pemberdayaan angkutan gerbong non penumpang (barang/cargo/batubara, semen dll) dalam rangka memperkuat struktur usaha.
  • Kajian terhadap rute-rute yang tidak dapat berkompetisi dengan model transportasi lain (khususnya jarak jauh), dan membuka rute-rute yang potensial.
Sebab itu paradigma memberikan pelayanan apa adanya yang sudah terlalu lama mendarah daging di tubuh PT KAI, sudah saatnya diubah. Meski harus diakui upaya untuk mengubah paradigma PT KAI dalam melayani, bukannya persoalan yang mudah. PT KAI harus memahami apa yang menjadi kebutuhan pengguna kereta api. Dengan cara seperti itu, jajaran PT KAI diharapkan lebih mengerti keinginan pengguna kereta api.
Di dalam tubuh PT KAI saat ini telah ada perubahan, meski masih dalam skala kecil-kecilan. Sedang ada pergerakan ke arah perubahan. Terlihat PT KAI mulai memprioritaskan pada pembenahan pelayanan. Misalnya, Kereta Ekonomi (K3) dan Kereta Bisnis (K2) masuk salon kecantikan Dipo Kereta, Stasiun dipermak, gaji dinaikkan, struktur organisasi disolidkan, anak perusahaan PT KA dilahirkan, pelayanan ditingkatkan, dan 27 ribu jajaran PT KA diminta siap menjadi pelayan penumpang. Sebagai simbol pelayanan, seluruh karyawan dan direksi menggunakan pakaian seragam (R6) abu-abu untuk menunjukkan mereka siap melayani.
Salah satu aksi yang sedang dilakukan adalah peningkatan pelayanan di KA Argo Gede (Bandung-Jakarta) mulai 1 Juli 2009. Selain toilet bersih dan bau wangi, selalu ada air, penumpang KA jarak pendek ini juga disediakan bacaan gratis Koran dan majalah seperti Media Indonesia, Transindo dan Majalah Kereta Api (MKA). Di dalam kereta juga lumayan wangi. Ini lantaran perkereta dilayani oleh seorang OTC (On Train Cleaning). Mereka ini yang bertanggung jawab masalah kebersihan kereta dan toilet.

Para petugas yang tadinya acuh tak acuh, sekarang harus banyak senyum dan melayani penumpang. Kalau biasanya mereka menyajikan makanan minuman terbuka, kini harus dengan tutup agar higienisnya terjaga, selain enak dipandang. Yang sedikit berbeda adalah menu di restorasi yang sekarang diusahakan bervariasi, tergantung dari pengelolanya.  Bagi yang mau berkaraoke, boleh datang ke KM (Kereta Makan). Kalau Anda membawa laptop atau baterai ponsel Anda sudah lemah, Argo Gede menyediakan colokan di bawah bangku kecil yang menempel di bawah jendela.
Suasana lain juga tampak pada penyajian program televisi KATV yang setiap berangkat atau sampai di stasiun tujuan, musiknya disesuaikan dengan daerah setempat, yakni lagu-lagu Sunda (Bandung) dan Betawi (Jakarta). Beberapa kru kadang kreatif, begitu kereta lewat terowongan, sang prami bercerita seluk-beluk terowongan ini. Sebuah telling story yang simple tapi cerdas.
Yang cukup unik, di ujung kiri pintu di samping TV, sekarang dipasang papan berisi foto dan nomor ponsel penanggung jawab perjalanan kereta, yakni MOD (Manager of Duty), seperti di supermarket atau restoran. Tugas baru  yang dijabat kondektur ini adalah menangani problem selama perjalanan. Terutama keluhan penumpang atas pelayanan di atas kereta api. Semua fasilitas tambahan ini diberikan kepada penumpang tanpa kenaikan tiket, untuk sementara waktu.
Kesungguhan PT KAI dalam melayani penumpang, yang penting semangatnya, niatnya terlebih dahulu. Bahwa banyak petugas di lapangan yang pontang-panting atau dipaksa melakukan disiplin pelayanan, tetapi ini hanyalah masalah waktu. Yakni masalah pola pikir, kebiasaan, perilaku dan profesionalisme.  Saatnya kereta api Indonesia menuju Stasiun Masa Depan. Yang tak bisa mengikuti perubahan, memang sebaiknya ditinggal karena perubahan memang memerlukan kesadaran.
Yang tak kalah pentingnya berharap dari perubahan adalah kontinuitas. Banyak program perubahan (dalam hal ini pelayanan, perbaikan) dilakukan, sering lebih bersifat seremonial, dan sering berantakan karena tak ada pengawasan. Apalagi masih banyaknya orang yang apatis bahwa perubahan ini bersifat tiba-tiba dan bukan merupakan program berkelanjutan. Yang repot apabila perubahan ini juga belum disosialisasikan dengan baik, sehingga kalaupun sekarang penumpang merasa senang ada perubahan pelayanan, berharap promosi dari mulut ke mulut jelas perlu waktu panjang dan melelahkan. Seperti sebuah perlombaan yang tak imbang antara menjaga kualitas pelayan dengan perubahan perilaku masyarakat pengguna transportasi kereta api dan sebaliknya.
Selain itu, petugas di atas KA yang menjadi ujung tombak pelayanan kereta api juga perlu jam terbang untuk mendisiplinkan diri mengubah pola pelayanan dan bisnis mereka. Kalau dulu mereka dibayar untuk pelayanan oleh PT KA, sekarang harus memahami keinginan penumpang, kalau ingin uang mengucur dari kocek pelayanan. Kalau dulu restorasi menerima uang Rp 100 miliar dari PT KA atas pelayanan yang diberikan, sekarang berapapun yang mereka inginkan tergantung strategi mereka dalam menggaet penumpang dalam hal menu yang sesuai. Transportasi kereta api sangat menjanjikan di masa depan, mengingat tingkat kemacetan di jalan raya semakin padat.

Penilaian keberhasilan di bidang penerapan sistem manajemen kualitas pelayanan
Sejatinya, baik buruknya pelayanan yang diberikan akan sangat tergantung dari persoalan sumber daya manusia (SDM) di tubuh PT KAI itu sendiri. Dalam artian bagaimana mereka mampu memberikan pelayanan dengan baik, jika setiap saat mereka selalu dihantui berbagai persoalan keseharian yang harus segera dicarikan solusinya. Misalnya terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, uang sekolah anak, pelayanan kesehatan, dan berbagai kebutuhan hidup lainnya, yang tentunya suka atau tidak suka akan bersinggungan dengan pelayanan yang diberikan.
Jadi intinya pelayanan yang diberikan akan sangat terkait atau berkorelasi positif dengan tingkat kesejahteraan yang diperoleh. Sebab bagaimanapun, terjadinya peningkatan kesejahteraan, setidaknya akan mampu memicu kinerja pelayanan yang dilakukan pegawai PT KAI.
Karakteristik kereta api yang merupakan transportasi dengan multi keunggulan komparatif, seperti hemat bahan bakar, energi, rendah polusi, bersifat massal, adaptif dengan tugas pokok dan fungsi mobilisasi arus penumpang dan barang di atas rel, tentunya harus mampu dioptimalkan. Termasuk dengan melakukan berbagai gebrakan diversifikasi usaha, yang nantinya mampu menopang penghasilan tambahan bagi PT KAI.
Secara bertahap perkeretaapian Indonesia harus siap dan adaptif terhadap kemajuan. PT KAI harus melakukan berbagai inovasi usaha, seperti langkah-langkah efisiensi supaya jasa yang diberikan semakin efektif dan berdaya saing kuat. Juga harus memanfaatkan comparative advantage yang dimiliki, baik itu sisi keunggulan bisnis inti maupun pendukungnya. PT KAI harus memberikan perhatian penuh kepada perspektif kualitas dan intensitas pelayanan, mengantisipasi secara tepat lingkungan usaha yang berubah begitu cepat, menyesuaikan diri dengan pola dan kultur berbisnis, serta meningkatkan kemampuan rekayasa dan kreasi nilai-nilai.
Setiap kebijakan yang memiliki nilai tambah harus dapat dirasakan manfaatnya oleh operator maupun pengguna jasa kereta api. Besarnya anggaran pemerintah dalam APBN untuk membangun industri jasa perkeretaapian yang handal dan berdaya saing kuat, harus dapat tercermin dalam  performa jasa pelayanan kereta api yang semakin maju baik kualitas maupun kuantitasnya.

Kesimpulan
Dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi yang ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan dan tuntutan otonomi daerah, perusahaan perlu melakukan reorientasi strategi pemasaran. Secara internal perusahaan dapat melakukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan bekerja secara lebih efisien. Sedangkan untuk mengantisipasi perubahan eksternal, perusahaan dapat melakukan berbagai strategi diferensiasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba dan memiliki keunggulan bersaing. Artinya perusahaan tidak hanya membuat produk yang bersifat komoditi tetapi mampu juga membuat produk yang memberikan superior customer value.
PT. Kereta Api Indonesia harus memperhatikan semua elemen perusahaan, karena semua elemen tersebut memiliki peranan yang sangat penting untuk menyampaikan produk jasanya kepada konsumen sehingga konsumen tersebut dapat berubah menjadi pelanggan yang loyal. Selain itu, PT. Kereta Api Indonesia juga harus berani melakukan promosi terhadap produknya dengan harapan konsumen akan merasa lebih dekat. Strategi yang sesuai dengan perusahaan PT. Kereta Api Indonesia adalah strategi pengembangan jasa, dimana dalam pasar yang minimal sama dan keterbatasan dana dalam melakukan investasi awal maka PT. Kereta Api Indonesia harus meningkatan produk jasa Argo Anggrek, dengan harapan kereta api Argo Bromo Anggrek dan PT. Kereta Api Indonesia masih bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa persaingan dalam industri transportasi di Indonesia berjalan begitu ketat seiring dengan pasar yang terbuka lebar, namun dalam menghadapi persaingan tersebut setiap perusahaan hendaknya juga memperhatikan kualitas sarana dan prasarana yang dimilikinya. Begitu juga dengan PT.Kereta Api Indonesia yang harus tetap memperhatikan kualitas sumber daya manusia serta sarana dan prasarana selain misi sosial yang diemban. Sehingga, konsumen akan menjadi loyal bukan saja karena harga tiket yang murah namun lebih karena kualitas produk jasa yang ditawarkan.



 Hitt Michael, 2001, "Manajemen Strategi", Salemba Empat : Jakarta.


PUISI


 . . . TENENTANG CINTA . . .

ini adalah tentang rasa mengenai asa....
yang tiap jiwa pasti punya....

ini adalah tentang cinta....
dan tak mampu bibir mengucap arti sebenarnya...
tak mampu otak berfikir,.yang mampu pahami dalamnya...

mencintai adalah tiap detik yang kau lalui untuk menenti.....
hingga tiba kalanya cinta mencintaimu...

mencintai adalah saat engkau bertahan di atas semua kegoyahan....
adalah ketika kau tetap berjuang walau telah kepayahan....

mencintai adalah saat melepaskan demi cinta itu sendiri...
dan biarkan cinta mengembangkan layarnya.,
untuk berlabuh ditambatan sejati.....

mencintai adalah ketika kau terluka....
saat yang kau cintai tak merasakan hal yang sama......

adalah saat yang kau peluk tak lagi dapat menghangatkanmu...
dan meninggalkanmu sendiri dalam kedinginan....

saat ruang dan waktu mencoba membelah sebentuk hati....
dirimu hadir memberikan cinta.......

ANALISIS PORTER PT Kereta Api ( Persero ) Indonesia



ANALISIS PORTER

Analisis lima kekuatan Porter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu  :


1.      Pembeli ( Customer )
2.      Pemasok ( Supplier )
3.      Barang Pengganti ( Subtitute Product )
4.      Pendatang Baru ( New Entry )
5.      Pesaing ( Kompetitor )

Analisis ini biasanya dilakukan dengan kombinasi dengan analisis SWOT.
Menurut Porter jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang ketat perusahaan harus memilikh prinsip bisnis, Harga yang tinggi, Produk dengan biaya yang rendah, dan bukan kedua – duanya. Berdasarkan prinsip tersebut maka Porter Menyatakan ada tiga Strategi Generik yaitu : Differentiation, Overall Cost Leadership dan Fokus. Menurut Porter strategi perusahaan unutk bersaing dalam suatu industri dapat berbeda – beda dan dalam berbagai dimensi, Porter mengemukakan tiga belas dimensi yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam bersaing, yaitu : Sepesialisasi, Identifikasi Merk,Dorongan Versus Tarikan, Seleksi Saluran, Mutu Produk, Kepeloporan Teknologis, Integrasi Vertikal, Posisi Biaya, Layanan,Kebijakan Harga, Leverage, Hubungan dengan Perusahaan Induk, Hubungan dengan Pemerintah.

ANALISIS PORTER PT Kereta  Api ( Persero ) Indonesia.

1.      Pembeli ( Customer )

Pembeli ( Konsumen ) atau mungkin yang dimaksud juga sebagai pengguna Kereta Api yaitu mencakup segala usia dari anak kecil, remaja, dan orang dewasa. Yang hampir di Seluruh Indonesia banyak yang meneegunakan jasa transprtasi Kereta Api ini.

Manajemen Strategi Perusahaan :
  • Pelayanan yang Baik supaya para Pembeli atau pengguna tidak berpaling pada jasa transportasi yang lain. Dan yang berkualitas dengan Harga yang Rendah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan.

2.      Pemasok ( Supplier )

Setiap proses produksi sebuah perusahaan memerlukan sebuah input yang berupa bahan baku, tenaga kerja yang dipasok oleh para Suppliers. oleh karena itu setiap perusahaan harus mempunyai relasi yang baik kepada para suppliers supaya bahan baku (berupa mesin,rangkaian gerbong dsb )dapat tercukupi tepat waktu dan sistem pembayaran yang lebih fleksibel.

Manajemen Strategi Perusahaan:
  • Perusahaan harus mempunyai hubungan yang baik pada para relasi
  • Perusahaan harus tepat waktu dalam waktu pembayaran kepada para suppliers

3.      Barang Pengganti ( Subtitute Product )
4.      Pendatang Baru ( New Entry )
5.      Pesaing ( Kompetitor )

Untuk 3 hal diatas selama ini PT Kereta Api (Persero) di monopoli oleh perusahaan milik negara, maka dalam hal barang pengganti, pendatang baru, dan pesaing belum ada atau belum bisa di temukan di indonesia.


Sumber : Wikipedia.com
               googlesearch.











RINGKASANG ETIKA PROFESI AKUNTANSI



Rigkasan Etika Profesi Akuntansi
Pengertian Etika
  • Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995)  Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
  • Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
  • Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
Dapat disimpulkan bahwa etika yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan adat atau kebiasaan baik atau buruk masyarakat yang menyangkut perilaku masyarakat itu sendiri.
Fungsi Etika
1.      Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
2.      Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
3.      Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme
Profesi akuntansi yaitu suatu pekerjaan yang berhubungan dengan akuntansi sebagai tolak ukur dalam pekerjaannya.
Tujuan penerapan etika dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggungjawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
1.      Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
2.      Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
3.      Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
4.      Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Intinya yaitu membentuk pribadi manusia menjadi lebih baik dalam bertindak atau beretika di dalam pekerjaan atau profesi yang sedang dijalaninya.

Sumber : Modul Etika Profesi Akuntansi milik Ibu Beny Susanti (Di Ringkas Sendiri oleh penulis)